Senin, 01 April 2013

Nada Dari Air

       Disertai angin yang kencang tapi kali ini tidak ada cahaya dan terjebak dikamar seperti biasa, bau permukaan yang terangkat ke penciuman karena air yang turun memaksanya naik tidak hanya berdiam.
       Malam ini begitu deras hujan, timbul pertanyaan... kenapa saat hujan suasana bisa begitu sangat tenang, lamunan pun menjadi ? menikmati suara air yang mengguyur atap. saat hujan rasa bersyukur terhadap tempat tinggal kenapa tiba begitu besar, nikmatnya di bawah tempat teduh yang nyaman dan aman dari air, angin, serta dingin. Membuat merasa sangat protected dari segala apapun sambil mengingat pintu kamar yang sudah terkunci karena hujan di malam ini menghentikan semua aktifitas orang-orang diluar dan ditambah lagi sibuk pada tempat berteduhnya untuk usaha penerangan, tapi aku tidak berusaha menerangi sekitar kamar karena hujan membuatku malas dan larut, telanjang dalam gelap.
       Air semakin menambah pasukannya untuk menjatuhi permukaan dimana kita, suara yang dihasilkan pun menyeretku hingga sober, mereka menghasilkan nada yang merdu mengalahkan nada music yang biasa ku putar pra tidur, kali ini ingin mendengarkannya sampai habis dan tidak ingin melewatinya dengan tidur-tidur nyenyaku seperti yang lalu. Air dari hujan itu ternyata benar-benar menjadi pengiring yang nyaman padahal suaranya tidak teratur tapi saat merasakan dan mendengarkan dengan seksama mereka mempunyai ritme yang sangat pas, menjadi suara yang indah di telinga sampai-sampai yang bernada tidak terdengar seperti nada, seperti suara alam lainnya dan menyimpulkan dari tidurku disaat hujan-hujan sebelumnya menjadi lebih nyaman karena nada oleh air-air ini, entah yang menghujani tanah atau  apapun.
       Sebab hujan menjadi inspirasi dari sebagian besar orang diluar dari seperti lautan pantai,  gunung, langit, pelangi, hutan, atau keindahan alam lainnya, hujan mempunyai sedikit perbedaan... tidak semua orang bisa memiliki pandangan keindahan, tetapi dengan hanya mendengar suaranya imajinasi terbuka dan semua bisa merasakan, mendengarkan dimana saat hujan turun.
       Malam ini beruntung sekali karena tidak diguyur hujan disaat perjalanan pulang kerumah, ingat disaat basah bagaimana dinginnya mereka ditambah angin yang menghantam dada, disaat itu buru mencari tempat teduh, kebaikan sebagian mereka mempunyai bangunan yang aku singgahi punya atap berlebih yang menjorok kedepan dan itu sangat berarti walau tidak menghalangi dari dingin  setidaknya aku tertolong.
      
       Semua yang diterima dari indera pendengaran malam merambah kemana-mana, gak sadar ternyata sisa 5 %. (Bunglon)



(musim hujan tengah malam)
Pembuka April 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar