
- Drafting film sejenis kertas kedap air, seperti kertas kalkir tetapi lebih tebal dan kedap air juga bisa dihapus jika menggunakan alat tulis pinsil.
- Topofil atau rollmeter, alat untuk mengukur jarak antar stasiun.
- Alat tulis (Papan alas, lembar worksheet, lembar description, pensil, penghapus, rautan, mistar, dan busur)
- Kompas bidik, alat untuk mengukur sudut deviasi atau azimut. Biasanya kompas Prisma atau Kompas Silva yang digunakan.
- Clinometer, alat untuk mengukur kemiringan goa (- turun atau + naik) Suunto PM5/360 adalah Clinometer yang terbaik.
Roll meter yang dipakai berbahan fleksibel (jangan memakai yg berpita seng). Bahan kedap air.
Prosedur Pemetaan
Prosedur pemetaan yang dimaksud disini adalah teknis pengambilan data untuk menghasilkan sebuah peta goa, data-data tersebut akan dicatat di sebuah catatan lapangan untuk kemudian diterjemahkan. Secara garis besar, pengambilan data dilakukan dengan membuat bentukan kasar gua yang dieksplorasi, dengan cara mengambil beberapa titik untuk dijadikan sebagai stasiun. Di stasiun-stasiun tersebutlah data-data direkam, diantaranya arah lorong, ketinggian lorong, kemiringan antara stasiun, tinggi langit-langit goa, lebar lorong dan keterangan lainnya.
Pemetaan dapat dilakukan oleh minimal dua orang, dimana satu orang menjadi leader yang memegang ujung alat ukur dan menentukan posisi stasiun, sementara orang kedua menjadi pencatat data yang memasukkan data ke dalam field note. tapi jika menginginkan data akurat dan eksplorasi yang mudah tim yang sangat ideal terdiri dari 5 orang yaitu ledaer, surveyor 1 (penembak kompas, sekaligus membacakan data azimut dan clino serta mengukur jarak, kanan-kiri, dan atas-bawah), surveyor 2 (pencatat data), surveyor 3 (penggambar sketsa goa), Fotographer.
Leader, adalah orang yang berhak menentukan posisi stasiun. Satu titik dapat dijadikan stasiun karena beberapa sebab yaitu;
- Lorong yang dieksplorasi berubah arah
- Leader sudah tidak dapat terlihat oleh orang kedua
- Terdapat kemiringan yang ekstrim
- Terdapat perubahan bentukan lorong yang ekstrim
- Terdapat ornamen yang unik
- Jarak dengan stasiun terakhir sudah menjadi jarak maksimal untuk membuat peta dengan grade tertentu.
catatan : dianjurkan maximal jarak antara stasiun 30 meter agar didapatkan data yang memang harus akurat seperti azimut dan clino, serta dibutuhkan anggota sebagai leader dan surveyor 1 yang handal karena sangat mempengaruhi tim dan data lapangan walaupun semua punya peran masing2 yang berbeda, karena syarat menjadi leader pun ada seperti kepekaan terhadap ancaman bahaya dan kelemahan timnya serta insting terhadap lorong yang mereka eksplor, maka dari itu carilah dan pertimbangkan anggota yang berpengalaman sebagai seorang leader.
Satu hal yang mutlak diperhatikan adalah bahwa posisi leader harus masih terlihat oleh surveyor.
Contoh catatan lapangan
Keterangan :
STS; Adalah nama stasiun, dapat dinamakan sesuai kehendak, misalnya A-B,B-C, atau 1-2,2-3, dll.
Jarak; adalah jarak antara stasiun yang satu dengan yang lainnya
Azim.; adalah sudut yang ditunjukkan oleh kompas antara satu stasiun dengan stasiun didepannya
Clino; adalah derajat kemiringan antar stasiun, biasanya + apa bila stasiun didepannya lebih tinggi, dan – bila stasiun didepannya lebih rendah.
Kanan dan Kiri; adalah jarak dari poros orang ke dinding gua kanan dan kiri.
Atas dan Bawah; adalah Tinggi dan kedalaman gua.
Keterangan; diisi dengan hal-hal khusus yang ditemui, seperti ornamen yang unik, keterangan mengenai bentukan lorong, dll
Selain itu dalam pemetaan, surveyor juga membuat sketsa lorong dan irisan stasiun yang akan memudahkan pembuatan peta gua.
Job Dalam Pemetaan
- Pembaca alat : membaca besar sudut kompas dan klinometer (penembak)
- Pencatat data : mencatat besar sudut yang diukur oleh pembaca alat
- Penggambar sket : menggambar sketsa gua tampak depan (mulut goa, station, pitch, ornamen).
- Obyek tembak : orang yang dikenai sasaran untuk mendapatkan sudut kompas dan clino
- Pengukur jarak : mengukur ‘long tape’, dan ‘kikabatas’ goa dengan roll meter
- Pemimpin regu : orang yang memimpin jalannya mapping, penentu titik station, pengambil keputusan, dll.
Catatan:
Pembaca alat dan pencatat data harus dekat atau bersebelahan, agar tidak terjadi miss comunication.
Pengukur jarak tidak mutlak ada, bisa dilakukan oleh anggota yang lain.
Jarak : jarak antara pembaca alat (penembak) dengan targetman
Kanan, kiri, atas, bawak : jarak (kiri, kanan, bawah, atas) targetman dengan dinding goa
biasa yang di jadikan target penembakan oleh surveyor untuk pengukuran sudut deviasi(azimut) dan sudut kemiringan(clino) adalah headlamp targetman(leader) serta di cantumkan keterangan jarak headlamp dengan tanah atau permukaan goa saat targetman(leader) berdiri, jongkok, tiarap sebagai keterangan lain.
semua pembagian job dalam pemetaan sebenarnya sudah ada dan dikerjakan oleh leder serta para surveyornya, melainkan untuk memperjelas job dalam tim.
semua pembagian job dalam pemetaan sebenarnya sudah ada dan dikerjakan oleh leder serta para surveyornya, melainkan untuk memperjelas job dalam tim.
Cara Kerja
- Stasiun A biasanya pada mulut atau pintu masuk gua. Di sini berdiri surveyor 1 yang membawa kompas, clinometer dan surveyor 2 yang membawa catatan lapangan.
- Leader membawa topofil atau rollmeter (ujung benang atau pita meter dibawa oleh leader dan surveyor 1 yang memegang rolllmeternya) hingga tempat yang dianggap sebagai stasiun B
- Surveyor 2 mencatat hasil pengukuran panjang, azimuth, clino yang diukur dan dibaca oleh Surveyor 1. juga mencatat lebar kiri dan kanan lorong pada stasiun A pada lembar catatan lapangan / lembar worksheet.
- Surveyor 3 membuat sketsa denah lorong gua antara stasiun A dan stasiun B. Pekerjaan ini dapat dibantu dengan adanya benang atau pita meter yang memanjang antara stasiun A dan stasiun B. Pintu masuk juga dibuat denah dan irisannya.
- Rekam dan catat juga atau ploting pada sketsa jika dijumpai hal-hal yang istimewa atau khusus, seperti adanya stalagmit yang besar atau adanya aliran air, flowstone, dsb.(tugas fotographer)
- Selanjutnya para surveyor menuju stasiun B dan leader menuju stasiun C yang ia tentukan dan kembali melakukan pengukuran, pemetaan dan pembuatan sketsa denah.
- Jangan lupa membuat gambar potongan / irisan dari lorong-lorong tertentu atau khusus.

Langkah pertama yang harus dilakukan di tahap ini adalah menyalin kembali data lapangan sesegera mungkin, karena catatan lapangan kita pasti akan kotor, dan kemungkinan tidak jelas terbaca. Kemudian kita membuat peta goa kasar di kertas milimeter block. Data Azimuth, Kanan, kiri dan jarak akan berguna dalam membuat Penampang atas atau denah, sementara data kemiringan, atas dan bawah akan berguna untuk membuat irisan atau penampang samping. peta goa kasar dapat juga dibuat langsung di dalam goa saat melakukan pengukuran jika keadaan memungkinkan misalnya air goa yang terlalu dalam membuat kita susah beraktivitas dalam goa apalagi menggambar, itu akan lebih akurat dibanding menyalin data lapangan menjadi gambar peta gua kasar karena hanya mengandalkan ingatan terhadap bentuk lorong goa walaupun sudah ada data lapangan yang jelas beserta sketsanya. Setelah itu, kita dapat menyalin draft peta yang telah kita buat ke kertas kalkir, dan kemudian ditambahkan kelengkapan-kelengkapannya.


Pendidikan Ilmu Dasar Cinta Alam (PIDCA) 2 A.XIII Mapala MAHAMERU
Lokasi : Goa Loyang, Desa Kasungai Kabupaten Paser - KALTIM
16 - 20 Januari 2012
dirilis dari tulisan yang sudah ada sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar